SOLOK--Irigasi Banda Laweh Nagari Sirukam merupakan jantung ekonomi bagi
masyarakat yang berada di kawasan Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan Kubung dan
Kota Solok. Ratusan hektar lahan persawahan yang digarap oleh petani yang berada di sepanjang aliran Banda Laweh mednggantungkan
harapan dari sistimn pengairan di daerah
itu. Tak pelak, ketika jantung perekonomian para petani yang berada di nagari Sirukam
Kecamatan Payung Sekaki Kab. Solok, bakal dilakukan perbaikan, keniscayaan
masyarakat menjadi pupus. “ Kita mendambakan Banda Laweh berfungsi kembali,
setelah mengalami kerusakan cukup lama, “ kata Islami, salah seorang petani di
nagari Bukit Tandang, Kecamatan Bukit Sundi disela sosialisasi pelaksanaan
proyek yang dilakukan tim teknis bersama
anggota DPRD Propinsi Sumbar Ir. Israr
Jalinus dan Ir Bachtul, belum lama ini.
Menurut petani setempat, budidaya
pertanian dilakukan biasanya sampai tiga atau empat kali dalam satu tahun.Namun selama ini mereka
hanya dapat menikmati hasil panen satu kali setahun karena keterbatasan
pengairan. Aliran irigasi Banda Laeh yang menjadi harapan tidak bisa diharapkan
secara maksimal karena terjadi kerusakan disepanjang aliran Banda Laweh. “
Dengan diperbaikinya irigasi ini, tentunya kami tidak sekedar bermimpi lagi nantinya, “ tutur warga
setempat mensyukuri dfan sekaligus menyampaikan terimakasih kepada dua wakil
rakyat asal Solok yang benar-benar memperhatikan kebutuhan ril masyarakat.
Terkait pengerjaan proyek irigasi itu
sendiri, IrBanchtul dan Ir. Israr Jalinus memastikan
bahwa perbaikan Banda Laweh didanai dari APBD Prop. Sumbar sebesar Rp 28
miliar. Pengerjaan yang dilakuykan dengan sistim multiyear atau tahun jamak mulai dikerjakan
tahun 2013 ini sampai tahun 2014 nanti.
Didampingi langsung oleh Dasril dan
Satria yang merupakan PPTK dari PSDA Propinsi Sumbar, serta Sekretaris PU
Kab. Solok Deni Prihatni, ST, anggota Komisi III DPRD Sumbar itu menjelaskan
bahwa kebutuhan masyarakat lebih tergantuing kepada irigasi Banda Laweh. Bagi
pemerintah bagaimana upaya memenuhi kebutuhan ril petani ini, menjadi lebih
bermanfaat dibanding ketika menghantarkan bantuan-bantuan yang sifatnya
stimulan. “ Kebutuhan petani lebih kepada sumber pengairan. Itu yang kita lihat
selama ini, sehingga kelengkapan infrastruktur seperti irigasi, jalan dan jembatan menjadi sangat
urgens nilainya, “ kata Bachtul.
Israr Jalinus menimpal, bahwa masyarakat Kabupaten dan bahkan Kota Solok
sangat tergantung dengan kesiapan pengairan Banda Laweh.Sedikitnya seluas 5.000
hektar lahan sawah yang tersebar di
beberapa Nagari, seperti Sirukam, Bukit
Tandang, Panyakalan, Gaung, Kinari, Muara Panas, Koto Baru dan Kota Solok, akan
teraliri bila fungsi irigasi Banda Laweh terjamin.
Tersebab hal itu, Deni Prihatni dalam
kapasitasnya sebagai pejabat Pemkab. Solok
ikut menyampaikan terimakasih atas perhatian besar yang diperlihatkan
oleh wakil rakyat asal daerah pemilihan Solok itu. " Kita tahu, pak Israr Jalinus dan Bachtul tidak
pernah lelah membawa pembangunan
infrastruktur ke Kabupaten Solok. Begitu
banyak yang telah berubah," ungkap Deni sambil menyebutkan selain Banda
Lweh, juga telah dibangun Embung atau bendungan air di Sirukam dan Panyakalan,
yang juga di danai dengan APBD Propinsi Sumbar .
Terhadap hal itu, Wali Nagari Bukit Tandang Wendra Lisman
berharap proyek ini dapan berjalan lancar, karena dengan dibangunnya proyek
Banda Laweh ini sangat berpengaruh kepada perekonomian masyarakat di daerah itu."
Selama ini, kalau musim kemarau, sawah
disini kering kerontang karena tidak ada cadangan air. Mudah-mudahan Banda
Laweh akan cepat berfungsi kembali, " ungkap Wendra Lisman menyudahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar